Jakarta – Setiap muslim yang menunaikan ibadah haji tentu mendambakan hajinya berbuah predikat mabrur—ibadah yang diterima oleh Allah SWT dan menghapus dosa-dosa. Namun, bagaimana kita tahu tanda-tandanya setelah kembali dari Tanah Suci?
1. Akhlak Semakin Lembut dan Santun
Salah satu ciri utama haji mabrur adalah perubahan nyata dalam akhlak. Rasulullah SAW menyebutkan, haji yang diterima ditandai dengan tutur kata yang baik dan sikap lembut kepada sesama. Bukan hanya sekadar tidak menyakiti, tetapi juga menjadi pribadi yang menenangkan.
2. Suka Memberi dan Peduli Sosial
Haji mabrur membuat seseorang semakin dermawan. Ia ringan tangan membantu, senang memberi makan orang yang membutuhkan, serta peka terhadap kondisi sekitar. Kepedulian ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa ibadah telah menumbuhkan kasih sayang dalam hati.
3. Rajin Ibadah dan Konsisten dalam Kebaikan
Sepulang dari haji, tanda lain yang terlihat adalah konsistensi ibadah—salat lebih terjaga, tilawah Al-Qur’an rutin, dan dzikir tak terlewatkan. Bahkan, banyak yang menambah amalan sunnah seperti puasa Senin-Kamis.
4. Menjauhi Maksiat dan Riya
Haji mabrur bukan hanya tentang menambah ibadah, tetapi juga meninggalkan keburukan. Ia menjauhi maksiat, menjaga pandangan, ucapan, hingga menghindari sifat riya atau beramal karena ingin dipuji. Keikhlasan menjadi pondasi utama.
5. Menjadi Teladan di Lingkungan
Haji yang diterima membawa dampak positif bagi sekitar. Mereka menjadi teladan dalam bersikap, menginspirasi keluarga, tetangga, bahkan masyarakat. Kehadirannya membawa kedamaian, bukan perselisihan.
Lebih dari Sekadar Gelar
Para ulama menekankan, haji mabrur bukan sekadar pulang dengan gelar “haji” di depan nama, tapi pulang dengan hati yang baru, akhlak yang lebih baik, dan semangat untuk terus menebar kebaikan.
"Haji mabrur adalah perjalanan seumur hidup. Tandanya bukan saat di Mekah saja, tapi bagaimana kita menjalani hidup setelahnya," ujar seorang dai di Jakarta.
Sumber: Hadis Rasulullah SAW, Kemenag, dan pendapat ulama